URBAN BEKASI - Pihak berwenang India berupaya keras untuk membendung wabah virus Nipah yang mematikan setelah dua orang meninggal karena penyakit tersebut di Kerala dan setidaknya tiga orang lainnya dinyatakan positif.
Ini adalah wabah keempat di negara bagian tersebut sejak tahun 2018 dan telah membuat wilayah tersebut gelisah karena sekolah - sekolah ditutup sejak wabah Nipah itu terjadi. Upaya pengujian massal sedang dilakukan, jadi apa yang perlu kita ketahui tentang virus Nipah ini?
Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998 di kampung Sungai Nipah, Malaysia ketika peternak babi di Malaysia dan Singapura mulai jatuh sakit. Wabah tersebut akhirnya menewaskan lebih dari seratus dari hampir 300 orang yang terinfeksi.
Baca Juga: 6 Speaker Bluetooth Terbaik Tahun 2023 beserta Daftar Harganya
Para ilmuwan mengetahui bahwa manusia dapat tertular Nipah secara langsung melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar dan babi yang terinfeksi atau melalui makanan yang terkontaminasi dengan beberapa kasus penularan antar manusia.
Mereka mencurigai Nipah telah ada selama ribuan tahun dan khawatir bahwa strain yang sangat menular akan muncul dari kelelawar. Jadi sejauh mana virus Nipah telah ada?.
Virus Nipah telah menyebar ribuan mil sejak pertama kali diidentifikasi 25 tahun yang lalu berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan bahwa lebih dari 600 infeksi pada manusia dilaporkan antara tahun 1998 dan 2015.
Tahun 2001 wabah di India dan dua lagi di Bangladesh membunuh 62 dari 91 orang terinfeksi dan pada tahun 2018 terjadi wabah yang mematikan 21 dari 23 terinfeksi dan Kerala salah satu wilayah paling berisiko secara global untuk wabah virus kelelawar.
Baca Juga: 6 Speaker Bluetooth Terbaik Tahun 2023 beserta Daftar Harganya
Tidak ada vaksin untuk mencegah atau menyembuhkan infeksi yang memiliki angka kematian hingga 75 persen yang dimiliki orang yang terinfeksi pada awalnya berkembang
gejala yang meliputi demam pernafasan sakit kepala tertekan dan muntah .Ensefalitis dan kejang juga bisa terjadi dalam kasus yang parah menyebabkan koma pengobatan yang biasa dilakukan pada pasien wabah virus Nipah.
Pengendalian penyebaran virus Nipah melibatkan berbagai tindakan. Pada tingkat individu, penting untuk menghindari kontak dengan kelelawar dan babi yang berpotensi terinfeksi. Di tingkat komunitas, pemantauan kelelawar dan babi yang terinfeksi harus ditingkatkan. Di rumah sakit, langkah-langkah isolasi dan perlindungan harus diterapkan untuk mencegah penularan manusia-ke-manusia.
Baca Juga: 6 Speaker Bluetooth Terbaik Tahun 2023 beserta Daftar Harganya
Selain itu, penelitian vaksin dan pengobatan terus dilakukan. Meskipun belum ada vaksin yang secara efektif mencegah penyakit Nipah pada manusia, penelitian terus berlanjut untuk mengembangkan vaksin yang efektif.
Pengobatan eksperimental juga telah digunakan dalam beberapa kasus dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi.
Artikel Terkait
Merek Jam Tangan Digital Murah di Indonesia: Pilihan Terbaik untuk Gaya dan Fungsionalitas
Panduan Lengkap Mencari Merek Speaker Bluetooth Terbaik di Tahun 2023
6 Rekomendasi Moisturizer untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat 2023
Pakai 5 Moisturizer ini Agar Wajah Cerah, Sehat dan Bebas Jerawat
3 Rekomendasi Jam Tangan Wanita di Tahun 2023 dari 5 Merk Berbeda di Indonesia
Cara Mudah Mengatasi iCloud Penuh di HP iPhone Agar Kembali Lancar
Review Spesifikasi Samsung Galaxy Watch 6 Series Sebagai Smartwatch Keren dan Macho